Toleransi merupakan sikap saling menghormati satu sama lain, terutama dalam menyikapi perbedaan. Nah, perbedaan yang dimaksud di sini bisa bermacam-macam, mulai dari perbedaan suku, budaya, agama, sampai dengan kondisi fisik (dengan teman-teman disabilitas). Walaupun terlihat mudah, nyatanya masih banyak orang yang sulit melakukan toleransi untuk mewujudkan kesetaraan sosial.
Coba introspeksi diri sendiri apakah kamu sudah memiliki sikap toleransi terhadap perbedaan? Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan toleransi sosial untuk diri sendiri dan orang lain.
Sikap toleransi bisa dibangun dari kesadaran untuk mengenali diri sendiri. Ambil waktu sejenak untuk merenungkan sikap kita kepada sesama. Ingatlah bahwa sebagai manusia kamu juga memiliki kekurangan.
Sebelum menjadi orang yang intoleran, mulai kenali dirimu sendiri dan renungkan apakah sejauh ini kamu sudah memiliki sikap toleransi terhadap sesama yang berbeda atau tidak.
Toleransi muncul ketika kita menghadapi suatu perbedaan, entah itu beda keyakinan atau beda kondisi fisik. Perbedaan tercipta bukan untuk mengotak-ngotakkan kita kok. Justru perbedaan tercipta agar kita menyadari bahwa di dunia ini tidak semuanya sama.
Kamu harus memahami perbedaan dan tidak mungkin setiap orang bisa menjadi seperti apa yang kamu inginkan. Demi mencapai kesetaraan sosial, kamu harus menjembatani perbedaan ini dengan sikap toleransi sosial.
Seringkali perbedaan dianggap sebagai sebuah jurang pemisah. Padahal, jika kita mau memahami perbedaan, kamu pasti akan menyadari bahwa perbedaan itu indah. Cobalah membangun sikap toleransi dengan menjalin persahabatan dengan orang-orang yang berbeda denganmu.
Perbedaan budaya, suku, agama, sampai kondisi fisik tidak menjadi penghalang untuk menjalin sebuah persahabatan. Bersahabat dengan orang yang berbeda akan mengajarkan kita untuk lebih menghargai perbedaan, bukan malah menjauhinya.
Sikap toleransi terhadap sesama yang berbeda akan lahir dengan sendirinya jika kita mau berpikir secara bijaksana. Dalam kondisi ini, bijaksana yang dimaksud adalah menyadari bahwa setiap orang tercipta dengan perbedaannya masing-masing. Walaupun kamu berbeda dengan orang lain, bukan berarti kamu harus menghindari orang tersebut. Justru mulailah persahabatan atau silaturahim dengan orang yang selama ini ‘berbeda’ denganmu.
Kamu tak bisa selalu mengutamakan keinginan pribadimu dan memaksa agar orang lain yang kamu anggap berbeda untuk turut menyetujui keinginanmu. Kalau seandainya kamu merasa kesulitan untuk bertoleransi, cobalah untuk memposisikan dirimu kepada orang yang selama ini ‘berbeda’ denganmu.
Pahami bahwa menjadi berbeda bukan sebuah ancaman atau hal yang harus dijauhi. Justru kamu harus memperlakukan orang yang berbeda dengan baik karena jika berada di posisinya kamu pun ingin orang lain turut berbuat baik kepadamu.
Sesekali luangkan waktumu untuk melakukan traveling. Traveling bukan sekadar untuk bersenang-senang, tapi untuk membuka pikiran. Coba kunjungi tempat-tempat yang masyarakat setempatnya memiliki keyakinan atau budaya yang berbeda denganmu. Dari perjalanan tersebut kamu akan lebih mampu bertoleransi terhadap perbedaan.
Sikap toleransi untuk mewujudkan kesetaraan sosial memang bisa menjembatani segala macam perbedaan. Misalnya, toleransi akan membawa kita lebih dekat dengan teman-teman penyandang disabilitas. Walaupun berbeda secara fisik, teman-teman penyandang disabilitas juga mempunyai hak yang sama seperti kita kok!
Untuk meningkatkan toleransi dan kasih sayang terhadap sesama, ikut #GerakTakTerbatas bersama Rexona, yuk! Kamu bisa mengunduh aplikasi Gerak by Rexona dari smartphone untuk memberi dukungan nyata bagi semua teman-teman disabilitas di Indonesia.